Rabu, 07 Desember 2011

Keadaan Koperasi Saat Ini

Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat, walaupun derajat dan intensitasnya berbeda. Pertama, koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu, dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, atau kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi penyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain atau lembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi jika pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga lain. Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa Koperasi Kredit dalam menyediaan dana yang relatif mudah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh dana dari bank. Juga dapat dilihat pada beberapa daerah yang dimana aspek geografis menjadi kendala bagi masyarakat untuk menikmati pelayanan dari lembaga selain koperasi yang berada di wilayahnya.

Kedua, koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Pada kondisi ini masyarakat telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain. Keterlibatan anggota (atau juga bukan anggota) dengan koperasi adalah karena pertimbangan rasional yang melihat koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Koperasi yang telah berada pada kondisi ini dinilai berada pada ‘tingkat’ yang lebih tinggi dilihat dari perannya bagi masyarakat. Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan usaha tertentu diidentifikasikan mampu memberi manfaat dan peran yang memang lebih baik dibandingkan dengan lembaga usaha lain, demikian pula dengan Koperasi Kredit. 

Ketiga, koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Rasa memilki ini dinilai telah menjadi faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut. Sebagai ilustrasi, saat kondisi perbankan menjadi tidak menentu dengan tingkat bunga yang sangat tinggi, loyalitas anggota Kopdit membuat anggota tersebut tidak memindahkan dana yang ada di koperasi ke bank.  Pertimbangannya adalah bahwa keterkaitan dengan Kopdit telah berjalan lama, telah diketahui kemampuannya melayani, merupakan organisasi ‘milik’ anggota, dan ketidak-pastian dari dayatarik bunga bank. Berdasarkan ketiga kondisi diatas, maka wujud peran yang diharapkan sebenarnya adalah agar koperasi dapat menjadi organisasi milik anggota sekaligus mampu menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain.

Namun diantara peran dan manfaat koperasi diatas, ternyata lebih banyak lagi koperasi, terutama KUD, yang tidak mendapatkan apresiasi dari masyarakat karena berbagai faktor.  Faktor utamanya adalah ketidak mampuan koperasi menjalankan fungsi sebagai mana yang ‘dijanjikan’, serta banyak melakukan penyimpangan atau kegiatan lain yang mengecewakan masyarakat.  Kondisi ini telah menjadi sumber citra buruk koperasi secara keseluruhan. Untuk membangun kembali koperasi di Indonesia yang dibutuhkan adalah menetapkan tujuan yang ingin dicapai sesuai kondisi kekinian, bukan kondisi 50 tahun ke belakang. Salah satu faktor yang membuat koperasi kurang diminati adalah masihmelekatnya pandangan tentang koperasi 50 tahun lalu. Yang perlu dilakukan untuk membangun koperasi adalah penyesuaian langkah dengan kondisi saat ini. Masyarakat saat ini cenderung lebih memilih untuk berbelanja di minimarket waralaba yang kini semakin berkembang dan menjamur di hampir seluruh daerah di Indonesia, baik di kota besar maupun di pelosok. Padahal konsep dan prinsip yang dijalankan minimarket waralaba tersebut adalah prinsip koperasi. Karena pengemasan minimarket waralaba lebih menarik dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat ini sehingga tidak heran jika masyarakat akan lebih memilih minimarket waralaba.

Berdasarkan pengamatan atas banyak koperasi serta menggali aspirasi berbagai pihak yang terkait dengan perkembangan koperasi, khususnya para partisipan koperasi sendiri, yaitu anggota dan pengurus, maka dapat disintesakan beberapa faktor fundamental yang menjadi dasar eksistensi dan peran koperasi dimasyarakat. Faktor-faktor berikut merupakan faktor pembeda antara koperasi yang tetap eksis dan berkembang dengan koperasi-koperasi yang telah tidak berfungsi bahkan telah tutup. 
1. Koperasi akan eksis jika terdapat kebutuhan kolektif untuk memperbaiki ekonomi secara mandiri.  
2. Koperasi akan berkembang jika terdapat kebebasan (independensi) dan otonomi untuk berorganisasi.  
3. Keberadaan koperasi akan ditentukan oleh proses pengembangan pemahaman nilai-nilai koperasi.   
4. Koperasi akan semakin dirasakan peran dan manfaatnya bagi anggota dan masyarakat pada umumnya jika terdapat kesadaran dan kejelasan dalam hal keanggotaan koperasi.  
5. Koperasi akan eksis jika mampu mengembangkan kegiatan usaha yang :
a. luwes (flexible) sesuai dengan kepentingan anggota,
b. berorientasi pada pemberian pelayanan bagi anggota,
c. berkembang sejalan dengan perkembangan usaha anggota,
d. biaya transaksi antara koperasi dan anggota mampu ditekan lebih kecil dari biaya transaksi non-koperasi, dan
e. mampu mengembangkan modal yang ada didalam kegiatan koperasi dan anggota sendiri. 


Sumber:
- http://www.ekonomirakyat.org/edisi_4/artikel_4.htm
- http://metrotvnews.com/read/news/2011/09/14/64770/Kalla-Koperasi-Harus-Disesuaikan-dengan-Kondisi-Kekinian


Nama: Soraya Imaniar N. H.
Kelas: 2EB15
NPM: 26210661

Kamis, 17 November 2011

Koperasi Secara Umum

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Macam-macam Koperasi antara lain:
1. Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang. 
2. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi. 
Fungsi dan Peran Koperasi yaitu:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan    kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
c. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. 
Koperasi mempunyai prinsip, antara lain yaitu:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.  
5. Kemandirian.
Ada beberapa syarat untuk mendirikan suatu koperasi. Syarat-syarat tersebut yaitu:
- Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang.
- Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi.
- Dibuat dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar.  
- Berkedudukan di wilayah Indonesia.  
Isi Anggaran Dasar yaitu:
a. daftar nama pendiri
b. nama dan tempat kedudukan
c. maksud dan tujuan serta bidang usaha
d. ketentuan mengenai keanggotaan
e. ketentuan mengenai Rapat Anggota
f. ketentuan  mengenai pengelolaan
g. ketentuan mengenai permodalan
h. ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya
i. ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha
j. ketentuan mengenai sanksi. 
1. Anggota 
Setiap anggota memiliki beberapa hak. Hak-hak tersebut antara lain: 
a. menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota.
b. memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas.
c. meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar.
d. mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengurus diluar Rapat Anggota baik diminta maupun tidak diminta.
e. memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota.
f. mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar. 
Selain hak, anggota juga memiliki kewajiban yaitu sebagai berikut:
a. mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota.
b. berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi.
c.c. mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan. 
2. Pengurus 
Tugas Pengurus:
a. mengelola Koperasi dan usahanya
b. mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi
c. menyelenggarakan Rapat Anggota
d. mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
e. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
f. memelihara daftar buku anggota dan pengurus. 
Wewenang Pengurus:
a. Mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan
b. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar
c. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota
3. Pengawas
Tugas Pengawas:
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan Koperasi;
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya
c. Merahasiakan hasil pengawasan terhadap pihak ketiga
Wewenang Pengurus:
a. Meneliti catatan yang ada pada Koperasi
b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan

Sumber Modal dalam suatu koperasi dapat berupa:
Modal sendiri dapat berasal dari:
a. Simpanan pokok
b. Simpanan wajib
c. Dana cadangan
d. Hibah 
Modal pinjaman dapat berasal dari:
a. Anggota (simpan pinjam) 
b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya
    (simpan pinjam)
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
e. Sumber lain yang sah
f.  Modal penyertaan (diatur dengan PP)
Sumber: staff.ui.ac.id/internal/131861375/material/KOPERASI1.ppt

Nama: Soraya Imaniar N. H.
Kelas: 2EB15
NPM: 26210661

Analisis Koperasi

Nama Kelompok :
- Anita Listiyani (20210889)
- Rahel Yesika (25210553)
- Soraya Imaniar N.H (26210661)
- Taviani Kumaladewi (292105910


Nama dan Alamat Koperasi
Nama                    : Koperasi Universitas Gunadarma
Alamat                  : Jl. Raya Margonda No. 100, Pondok Cina – Depok
Telepon               : (6221) 78881112, 40360620, 99913110
Website               : Http://enterpreneur.gunadarma.ac.id


Tentang  Koperasi
 
Koperasi Universitas Gunadarma adalah salah satu unit lembaga pengembangan kemahasiswaan yang didirikan dan dikembangkan oleh Program Diploma Tiga Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma pada pertengahan Februari 2008.
Latar belakang berdirinya Koperasi di lingkungan Universitas Gunadarma adalah untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan mahasiswa dalam hal-hal diluar potensi akademik serta mengembangkan potensi jiwa kewirausahaan. Sehingga diharapkan akan menciptakan lulusan-lulusan yang mampu bersaing dalam menghadapi persaingan pasar bebas dan menciptakan berbagai bursa lapangan kerja yang pada akhirnya akan membantu program pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja baru.
 
KOPERASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Sejarah Koperasi Universitas Gunadarma
 
Koperasi Gunadarma didirikan pada tahun 2008. Koperasi ini diketuai oleh Mifta Adriansyah yaitu seorang dari bagian kemahasiswaan. Wakil koperasi dijabat oleh Rooshwan Budhi. Saat didirikan dana koperasi ini, didanai oleh Universitas Gunadarma dan para investor.
Anggota koperasi ini terdiri mahasiswa Gunadarma dibawah naungan D3. Syarat untuk menjadi anggota koperasi ini adalah mahasiswa yang aktif dalam perkuliahan,  yang mepunyai jiwa kewirausahaan, dan memiliki kemampuan. Untuk menjadi asisten di koperasi ini minimal harus semester  tiga.  Ada dua tahap dalam menjadi anggota koperasi Gunadarma, yaitu tahap Interview dan Kuisioner.

Anggota koperasi ini terdiri dari :
1.     - Koordinator lapangan : Lasmini Asih
2.      -SDM : Muarsih
3.      -Marketing : Yananto
4.    -  Staff Galery : Ika
 
Koperasi Gunadarma memiliki tiga cabang, yaitu koperasi  Gunadarma Depok, Kalimalang, dan Kemang. Para anggota di gaji oleh bagian keuangan Gunadarma. Perhitungan penjualannya di hitung secara per-bulan dan per-bagian. Di koperasi Gunadarma dijual berbagai alat tulis, ATK, tas, topi dll. Harganya berkisar dari Rp. 1000,- sampai dengan Rp. 70.000,-. 
Kesulitan dan kendala yang di hadapi koperasi ini, yaitu menyangkut masalah memanage SDM yang susah dan promosinya yang masih kurang.

VISI DAN MISI :
·         VISI : Mewujudkan lembaga usaha mandiri yang berintelektual dan berwawasan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
·         MISI :
-          Menjadi lembaga yang selalu berkarya dan mandiri
-          Menciptakan akademis yang berjiwa wirausaha dalam memimpin koperasi
-          Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pengembangan akademisi
-          Menciptakan dan mengembangkan keterampilan akademis di sektor pendidikan non formal (softskill)
Sampai dengan 31 Maret 2011, Koperasi Universitas Gunadarma telah berhasil mengembangkan beberapa unit usaha. Diantaranya sebagai berikut : 
 
1.       Galeri Display Produk Karya Mahasiswa
Galeri Display Produk Karya Mahasiswa yang bertempat di kampus Depok, Kalimalang, dan Kemang merupakan sarana men-display atau memamerkan berbagai produk hasil karya mahasiswa Universitas Gunadarma sehingga dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih berkreasi dan mengembangkan potensi kemampuan. Menyediakan berbagai macam kebutuhan mahasiswa, dosen dan karyawan, mulai dari alat tulis, akseksoris berlabel Universitas Gunadarma, aksesoris computer, pulsa telepon seluler, pakaian dan aneka produk lainnya.
2.       Industri Kreatif dan Souvenir
Merupakan unit kerja yang menjadi sarana penunjang untuk mengembangkan dan inovasi para Civitas Akademika Universitas Gunadarma dengan belajar membuat dan mengolah produk-produk inovatif yang bernilai ekonomis dan bernilai seni sehingga dapat menjadi produk-produk unggulan yang bersaing. Unit kerja ini dapat memproduksi sendiri dan dapat menerima pesanan beraneka macam souvenir hasil kreativitas Civitas Akademika Universitas Gunadarma, diantaranya mug souvenir, pin, dan produk souvenir lainnya (seperti : gantungan kunci, kaos sablon, tas sablon, cetak kartu nama, cetak serifikat, dll).
3.       Industri Peternakan
Unit usaha Peternakan merupakan pengembangan unit usaha yang berawal dari penyaluran hobby/kegemaran. Unit usaha ini  terdiri dari usaha peternakan ikan hias, dan industry pertenakan unggas.
4.       Industri Pengolahan
Selain unit usaha peternakan, Koperasi Gunadarma juga memiliki unit usaha pengolahan/industry pengolahan seperti unit pengolahan kripik sayuran.
5.       Program Perguliran Dana (untuk mahasiswa)
Merupakan salah satu kegiatan Pemberian Pinjaman Modal Kerja yang diberikan kepada seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma, namun sebagai langkah awal pelaksanaan saat ini baru melibatkan mahasiswa Program Diploma III Bisnis & Kewirausahaan. Program ini dirancang untuk mendorong  munculnya jiwa bisnis dan berwirausaha yang terdapat dalam diri mahasiswa dengan memanfaatkannya dalam bentuk berbagai macam usaha kecil yang kreatif dan inovatif.
6.       Konsultasi Bisnis

Yang terbuka bagi para penerima Pinjaman Modal Kerja dalam bentuk Kegiatan Perguliran Dana pada khususnya, serta kepada seluruh Civitas Akademika Universitas Gunadarma dan masyarakat pada umumnya, yang ingin maupun yang sedang melakukan kegiatan usaha. 

STRUKTUR ORGANISASI
1.       Direktur Program Diploma Tiga Bisnis dan Kewirausahaan
2.       Kepala Pusat Bisnis dan Kewirausahaan
3.       Manager Marketing : Divisi Galeri Display Produk Mahasiswa
4.       Manager Produksi : Divisi Industri Kreatif
                               Divisi Budi Daya Ikan Hias
                               Divisi Pengembangan Usaha
5.       Manager Keuangan
6.       Manager SDM
Koperasi ini menjnual berbagai macam produk merchandise dan souvenir antara lain:
-Cetak aneka pin
-Cetak ID card
-Sablon mug polos
-Sablon mug warna dalam
-Percetaqkan dan pembuatan kalender dinding
Dan lainnya.
Sumber: Koperasi Universitas Gunadarma (Kampus D)

Foto Koperasi Universitas Gunadarma Depok
Foto kami dengan salah satu anggota Koperasi
 

Sabtu, 01 Oktober 2011

Pengertian, Jenis-jenis Koperasi

Pengertian Koperasi

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Fungsi dan Peran Koperasi

Di dalam undang-undang disebutkan fungsi dan peran koperasi, yaitu sebagai berikut:
1. Membangun serta mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
2. Berperan aktif dalam rangka mempertinggi kualitas kehidupan manusia serta masyarakat
3. Mengokohkan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya
4. Berusaha mewujudkan serta mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasar asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
5. Mengembangkan kreativitas serta membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa

Jenis-jenis Koperasi

            Secara umum, koperasi dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, produsen, dan kredit. Selain itu, koperasi juga dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya, yaitu:
  1. Koperasi Simpan Pinjam, yaitu koperasi yang menyangkut simpanan dan pinjaman
  2. Koperaasi Konsumen, yaitu koperasi yang terdiri dari para konsumen. Koperasi ini melakukan kegiatan jual beli berupa barang konsumsi 
  3. Koperasi Produsen, yaitu koperasi yang anggotanya para pengusaha Usaha Kecil Menengah. Koperasi ini dijalankan dengan kegiatan pengadaan bahan baku dan berfungsi membantu para anggotanya
  4. Koperasi Pemasaran, yaitu koperasi melakukan kegiatan penjualan barang dan jasa koperasi atau anggota koperasi
  5. Koperasi Jasa, yaitu koperasi yang bergerak pada bidang jasa
Pengurus

Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan anggota sendiri.  Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin koperasi yang bersangkutan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat ialah mereka yang bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota).

Keunggulan koperasi

Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif dari perusahaan lain cukup besar mengingat koperasi mempunyai potensi kelebihan antara lain pada skala ekonomi, aktivitas yang nyata, faktor-faktor precuniary, dan lain-lain.

Lambang Koperasi Indonesia
1.    Rantai berarti persatuan dan persahabatan yang kokoh
2.    Roda bergigi artinya upaya keras yang ditempuh secara terus menerus
3. Kapas dan padi melambangkan kemakmuran rakyat yang diusahakan koperasi
4.    Timbangan artinya keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi
5.    Bintang dalam perisai melambangkan Pancasila
6.   Pohon Beringin artinya sifat kemasyarakatan serta kepribadian Indonesia yang kokoh berakar
7.    Koperasi Indonesia berarti kepribadian koperasi rakyat Indonesia
8.    Warna merah dan putih artinya sifat nasional Indonesia
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
http://www.anneahira.com/koperasi-indonesia.htm

Nama: Soraya Imaniar N. H.
Kelas: 2EB15
NPM: 26210661

Sejarah Koperasi Indonesia

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Sejarah Koperasi di Indonesia

Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya. 
Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R. Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten residen Belanda. De Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena tekanan para pengijon. Ia juga menganjurkan mengubah bank tersebut menjadi koperasi. Di samping itu ia pun mendirikan lumbung-lumbung desa yang menganjurkan para petani menyimpan pada pada musim panen dan memberikan pertolongan pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi tetapi Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank–bank Desa , rumah gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyak Indonesia (BRI). Semua itu adalah badan usaha Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah.

Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
1. Tidak ada sosialisasi dan penyuluhan baik oleh Pemerintah ataupun pihak lainnya
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pembentukkan koperasi dikhawatirkan disalahgunakan oleh kaum politik

Pada 1942, Jepang menjajah Indonesia. Jepang kemudian mendirikan koperasi bernama kumiyai. Pada awalnya koperasi bentukan Jepang ini berjalan lancar. Tapi lambat laun, fungsinya berubah drastis. Kumiyai menjadi 'senjata' Jepang untuk mendapatkan keuntungan dan menindas rakyat Indonesia. Setelah merdeka, Kongres Koperasi pertama diadakan di Tasikmalaya pada tanggal 12 Juli 1947. Tanggal ini lalu ditetapkan menjadi Hari Koperasi Indonesia.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
http://www.anneahira.com/koperasi-indonesia.htm

Nama: Soraya Imaniar N. H.
Kelas: 2EB15
NPM: 26210661

Kamis, 05 Mei 2011


Heloooo... Seperti apa yang udah gue bilang di postingan kemarin, sekarang gue mau posting tentang "Game It Girl". It Girl yaitu jenis game yang berbelanja aneka dress, shirt, shoes, leggings and many more. Setiap hari mungkin harus ya bagi gue untuk nge-check game itu. Karena sekarang It Girl punya challenges yaitu daily challenge and weekly challenge. Jadi, jika kita berhasil memenuhi challenges tersebut maka bisanya kita dapet bonus yaitu tambahan experience.
Selain shooping, di game ini kita juga bisa ikut beberapa party sesuai dengan tema yang ada. Berbagai macam tema di game It Girl diantaranya yaitu beach party, outdoor event, casual hip, classy causal, nightlife dan black tie. Di dalam party-party ini kita bisa melawan beberapa pengguna It Girl lain yang sedang ada di party tersebut. Biasanya yang menang party ini adalah yang mempunyai hotness tinggi. Dalam satu party kita harus berhasil mengalahkan 3 lawan yang berbeda, maka kita akan menyelesaikan event tersebut. Ikut party merupakan salah satu cara agar kita bisa dengan cepat naik level. Namun hal ini tidaklah mudah.
Di dalam game ini kita juga bisa mencari pacar sesuai dengan pekerjaan yang kita mau seperti dokter, guru, atlet renang, pencipta lagu, bahkan pencuri bank pun ada hahahaha.  Pacar dalam It Girl akan memberi kita gift setiap harinya. Namun kita harus menciumnya setiap hatri atau bisa juga mengenalkannya kepada teman-teman It Girl. Hal tersebut akan membuat mereka happy dan tidak memutuskan kita. Selain pacar, disini kita juga bisa membeli mobil.  Mobil berguna jika kita sedang battle dengan orang maka mobil akan memungkinkan kita untuk menang. Biasanya untuk membeli mobil dan mendapatkan pacar kita harus mencapai level tertentu atau mempunyai clique dari yang sudah ditentukan.
Dalam moment-moment tertentu juga It Girl menyediakan beberapa bonus yang bisa kita dapat dengan cara yang telah ditentukan. Bonus-bonus tersebut biasanya outfit-outfit khusus. Berikut adalah beberapa outfit yang saya dapat:
Valentine's Sweetheart Outfit
Celtic Princess Outfit
Easter Outfit
Dan berikut ini adalah beberapa oufit yang gue buat sesuai tema:
Beach Party
Outdoor Event
Casual Hip
Classy Casual
Black Tie
Night Life


"Oya"

Rabu, 04 Mei 2011

Game, game and game :D

Bermain game? Yap... siapa sih yang ga suka main game? kayaknya rata-rata anak SMP, SMA dan kuliahan suka deh main game. Gue sendiri awalnya ga begitu maniak banget ya, tapi pacar gue suka main game dan gue suka ngeliatin dia main game jadi lama-lama juga ikutan tergila-gila sama game. Gue sendiri lebih sering main beberapa jenis game yang ada di facebook. Pertama gue main game di facebook itu yang namanya "Kungfu Pets".
Kungfu Pets 
Cuma sayang setelah level gue udah tinggi eh jarang main lagi dan sampe sekarang itu game udah ga pernah gue mainin. 

Setelah itu gue lebih sering main "Café World". Cafe World itu jenis game masak-masak gitu. Jadi kita punya resto yang menyediakan berbagai aneka jenis makanan. Cuma sampe level 50-sekian gue sering main.
It's My Cafe World :)
Sekarang gue lagi gencar-gencarnya main "It Girl". Hiyaaaaa sebenernya awal tau game ini dari temen gue, menurut gue kok ini game asik juga ya belanja-belanja gitu. Bajunya juga oke-oke dan bikin mupeng untuk dimiliki di dunia nyata hahaha :D Hingga sekarang gue masih main game itu. Kira-kira udah setengah level lah ya hihi.
It Girl
Dan baru-baru ini juga gue baru main "City Ville". Alasan main ini awalnya karena banyak temen yang nanyain "Eh Oy lo main City Ville ga?." Ditambah lagi karena banyak temen-temen facebook gue yang send request game ini. Akhirnya karena rasa penasaran gue tinggi jadi gue coba untuk main game dan yayaya menyenangkan :D
City Ville
Mungkin ini dulu postingan gue mengenai game yang gue mainin. Next time, I'll posting  all 'bout my It Girl Game :) xoxo


"Oya"

Sabtu, 30 April 2011

Kebijakan Pembangunan (Nasional & daerah) dengan Utang Luar Negeri

Tujuan pembangunan jangka panjang tahun 2005–2025 adalah mewujudkan bangsa yang maju, mandiri dan adil sebagai landasan bagi tahap pembangunan berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur dalam NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sebagai ukuran tercapainya Indonesia yang Maju, Mandiri dan Adil, pembangunan nasional dalam 20 tahun mendatang diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai berikut yaitu terwujudnya daya saing bangsa untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera, terwujudnya Indonesia yang demokratis berlandaskan hukum, serta terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan ke seluruh wilayah.

Sedangkan dalam mendukung pembangunan nasional dengan dikeluarkannya kebijakan mengenai otonomi daerah yang memungkinkan daerah untuk mangatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yang dimaksudkan untuk pembangunan daerah tersebut. Salah satu sumber pendapatan daerah yang digunakan untuk membiayai pembangunan daerah berasal dari pendapatan asli daerah (PAD), untuk itu pemerintah daerah harus berusaha meningkatkan penerimaan daerahnya. Didukung dengan Kebijakan desentralisasi yang ditujukan untuk mewujudkan kemandirian daerah. Pembangunan infrastruktur dan pemberian berbagai fasilitas kemudahan dilakukan untuk meningkatkan daya tarik investasi.

Sejak pemerintahan Orde Baru hingga pemerintahan Indonesia bersatu, salah satu kebijakan ekonomi yang tidak pernah berubah adalah penggunaan utang sebagai sumber dana pembangunan, yang senantiasa tercantum dalam struktur Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Tidak mengherankan kalau akumulasi penumpukan utang pemerintah semakin membengkak saja dari tahun ke tahun. Bahkan pembubaran IGGI pada saat pemerintahan Soeharto, maupun pembubaran CGI pada saat pemerintahan SBY-JK, ternyata tidak berperan sama sekali dalam menurunkan jumlah utang pemerintah. Alih-alih bisa menurunkan jumlah utang, justru yang terjadi malah sebaliknya, jumlah utang pemerintah cenderung semakin meningkat pada setiap tahunnya. Pada 2002 tercatat utang pemerintah sebesar US$ 63.763 juta meningkat menjadi US$ 65.446 juta pada 2008, diperkirakan pada 2009 akan naik lagi menjadi US$ 65.730 juta. Dengan peningkatan jumlah utang tersebut, tidak bisa dihindari adanya lonjakan dalam pembayaran cicilan pokok utang dan bunga pada setiap tahunnya, yang menjadi beban APBN. Untuk membayar cicilan pokok utang dan bunga, mau-tidak-mau pemerintah harus mengusahakan utang baru, yang jumlahnya tidak pernah mencukupi untuk membayar kewajiban utang pada setiap tahun anggaran berjalan. Pada 2001, jumlah penambahan utang baru hanya sebesar US$ 5.511, sementara jumlah pembayaran cicilan pokok utang dan bunga mencapai US$ 7.157, sehingga terdapat selisih negatif sebesar US$ -1.646. Selama periode 2001-2008, selisih negatif tersebut cenderung meningkat pada setiap tahun, hingga mencapai US$ -4.949 pada 2008. Mungkin tidak berlebihan dikatakan bahwa dalam kondisi tersebut sesunguhnya bangsa Indonesia sudah masuk ke dalam perangkap jebakan utang (debt trap), yang memaksa pemerintah melakukan “gali utang bayar utang” pada setiap tahunnya. 

Dampak Jebakan Utang
Memang rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB), yang mengindikasikan peningkatan kemampuan Indonesia dalam membayar utang, cenderung menurun pada setiap tahunnya. Pada 2001 rasio utang terhadap PDB masih sebesar 77,0 persen turun menjadi 34,7 persen pada 2008, diperkirakan pada 2009 akan turun lagi menjadi 31,3 persen.
Namun, peningkatan eskalasi utang pemerintah yang mengarah pada jebakan utang tentunya memberikan beberapa dampak negatif yang akan menimpa bangsa Indonesia. Pertama, rakyat pembayar pajak, yang saat ini sedang gencar-gencarnya digalakan oleh Ditjen Pajak, harus merelakan sebagian pajak yang dibayarkannya dipergunakan oleh pemerintah untuk membayar cicilan pokok utang dan bunga. Selain itu, rakyat kebanyakan juga harus ikhlas dan sabar membiarkan pemerintah memotong jatah dana pembangunan dari APBN, yang semestinya bisa untuk membiayai program peningkatan kesejahteraan rakyat, terpaksa harus digunakan untuk membayar cicilan pokok utang dan bunga.
Kedua, utang akan menyuburkan lahan korupsi bagi aparat birokrasi terkait di negara penerima. Beberapa studi membuktikan bahwa semakin besar utang suatu negara, semakin besar pula potensi korupsi dan penyalahgunaan dana utang tersebut. Bank Dunia dan IMF semestinya tahu dan melakukan tindakan pencegahan bahwa sebagian utang yang disalurkan ke Indonesia selama ini telah mengalami kebocoran. Namun, kedua lembaga keuangan internasional tersebut belum berbuat sesuatu dan terkesan membiarkan saja dana yang diutangkan itu bocor dalam penggunaannya. Sikap apatis Bank Dunia dan IMF ini memunculkan tuduhan dari kritikus kebijakan bahwa selama ini tujuan memberikan utang kepada Indonesia semata-mata untuk meraup pendapatan bunga sebesar-besarnya, tanpa ambil pusing dana yang diutangkan itu mengalami kebocoran.
Ketiga, rendahnya nilai tambah utang sebagai sumber dana pembangunan. Dalam setiap pemberian utang kepada Indonesia, negara-negara kreditor selalu memaksakan persyaratan yang memberatkan dan kadang merugikan bangsa Indonesia. Pada setiap pemberian utang, negara-negara kreditor selalu mewajibkan Indonesia untuk membeli barang-barang dan penggunaan konsultan dari negara-negara kreditor, yang tarifnya relatif tinggi. Dampaknya, terjadilah arus pembalikan dana yang cukup besar dari Indonesia kembali ke negara-negara kreditor, tanpa memberikan nilai tambah yang signifikan bagi program pembangunan di Indonesia.
Keempat, dampak yang teramat serius adalah ancaman terampasnya kedaulatan dalam pengelolaan ekonomi Indonesia. Negara-negara kreditor, melalui Bank Dunia dan IMF, juga biasanya mendesak agar dalam perumusan setiap kebijakan ekonomi Indonesia yang sesuai dengan keinginan mereka, yang tentunya kebijakan tersebut disesuaikan dengan kepentingan negara-negara kreditor. Rumusan kebijakan ekonomi yang seolah-olah “dipaksakan” oleh Bank Dunia dan IMF selama ini dapat berdampak terhadap berkurangnya kemandirian ekonomi Indonesia, yang dapat bermuara pada proses penyengsaraan terhadap rakyat kebanyakan. “Pemaksaan” kehendak IMF untuk lebih menekankan pada pemberlakuan ekonomi pasar bebas dalam perumusan kebijakan penghapusan subsidi secara total dan privatisasi BUMN sering dianggap sebagai pengikisan kemandirian ekonomi bangsa.
Penyerahan pengelolaan Blok Cepu, ladang minyak yang diperkirakan mengandung jutaan barrel minyak mentah, kepada Exxon Mobil diduga terkait erat dengan ketikdakberdayaan pemerintah atas tekanan dari negara kreditor. Tidak mengherankan kalau sebagian besar konsesi pengelolaan tambang dan mineral sudah jatuh ke tangan pemodal asing. Demikian juga dengan terjadinya privatisasi besar-besaran BUMN sepertinya juga tidak lepas dari tekanan IMF dan negara kreditor. Akibatnya, lebih dari 50 persen BUMN profitable yang dipaksa listing di pasar modal, kepemilikan sahamnya sudah dikuasai oleh jaringan modal asing.
Upaya Keluar Dari Jebakan Utang
Presiden RI yang terpilih pada Pilpres 2009 akan mewarisi beban jebakan utang yang semakin akut. Oleh karena itu, Presiden terpilih harus berani melakukan perubahan radikal yang berkaitan dengan kebijakan utang pemerintah. Ada beberapa upaya yang harus dilakukan oleh Presiden terpilih untuk keluar dari keterperosokan jebakan utang yang tampaknya semakin dalam saja.
Pertama, Presiden terpilih harus mengambil inisiatif untuk melakukan perubahan paradigma utang dalam perekonomian Indonesia. Selama ini, Utang selalu dipersepsikan sebagai sumber dana pembangunan potensial, seharusnya diubah paradigmanya menjadi beban pembangunan, sehingga harus dikeluarkan dari struktur APBN.
Kedua, di awal pemerintahannya, Presiden terpilih harus mengagendakan prioritas program restrukturisasi utang untuk memotong mata rantai jebakan “gali utang bayar utang”. Program restrukturisasi itu diupayakan untuk penyelesaian beban pembayaran cicilan pokok utang dan bunga hingga mencapai angka NOL rupiah dalam APBN, baik lewat moratorium, maupun penjadualan ulang dan penghapusan utang, tanpa harus menambah utang baru. Dengan tidak mengharapkan lagi tambahan utang baru dari negara-negara kreditor, posisi tawar Indonesia mestinya semakin kuat untuk bisa merundingkan penyelesaian utang yang lebih menguntungkan bagi Indonesia.
Upaya ketiga yang harus dilakukan oleh Presiden terpilih adalah meninjau ulang semua kebijakan ekonomi yang pernah dipaksakan oleh negara-negara kreditor melalui IMF, utamanya kebijakan penghapusan subsidi secara total, pengelolaan sumberdaya alam, dan privatisasi BUMN. Dalam perumusan ulang kebijakan ekonomi Indonesia, pemerintah harus kembali pada amanat konstitusi, utamanya ayat 3 Pasal 33 UUD 1945 yang menyatakan bahwa: “Bumi dan Air dan Kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”. Selain itu, keuntungan BUMN seharusnya menjadi salah satu sumber dana APBN, bukan hasil penjualan BUMN yang menjadi andalan menutup defisit anggaran berjalan.
Indonesia tidak dapat seterusnya bergantung pada sumber utang, baik utang dalam negeri maupun utang luar negeri, dalam pembiayaan APBN, karena eskalasi utang yang mengarah pada jebakan utang justru menjadi beban bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, kebutuhan pembiayaan pembangunan harus lebih diutamakan dari sumber-sumber dana domestik non-utang, karena bagaimanapun juga beban utang akan membuat anggaran fiskal semakin tidak sehat.
Beban utang yang semakin besar membuat pemerintah memiliki keterbatasan ruang dalam pembiayaan fiskal pada setiap tahun anggaran berjalan. Keterbatasan fiskal tersebut harus disikapi oleh Presiden terpilih dengan menggali potensi sumber-sumber pendanaan dalam negeri, utamanya dari Pajak dan keuntungan BUMN secara optimal. Dengan mengoptimalkan sumber-sumber dana dalam negeri non-utang, diharapkan Indonesia dapat segera keluar dari jebakan utang, yang tampaknya sudah semakin berlarut membebani perekonomian Indonesia. 
  Sumber: 
- http://www.bni.co.id/Portals/0/Document/Ulasan%20Ekonomi/beban%20utang.pdf
- http://www.rtrwpapuabarat.info/fakta/pdf/pembangunan.pdf

Nama : Soraya Imaniar N. H.
Kelas : 1EB15
NPM : 26210661

Senin, 28 Maret 2011

Perkembangan Pembangunan Sulawesi Utara

Sumber peta: http://santospalanti.wordpress.com/2008/08/08/peta-sulawesi/

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN SULAWESI UTARA

Sulawesi Utara

Provinsi Sulawesi Utara terletak di ujung Pulau Sulawesi, dan berbatasan dengan Negara Filipina di sebelah utara. Ibu kota Sulawesi Utara adalah Manado. Luas Propinsi Sulawesi Utara adalah 15.272,44 km2. Propinsi Sulawesi Utara terbagi dalam 15 Daerah Kabupaten/ Kota. Penduduk Sulawesi Utara terdiri dari 3 (tiga) kelompok etnis utama, yaitu Suku Minahasa, Suku Sangihe dan Talaud, Suku Bolaang Mongondow. Masing-masing kelompok etnis tersebut terbagi pula dalam sub etnis yang memiliki bahasa, tradisi dan norma-norma kemasyarakatan yang khas serta diperkuat semangat Mapalus, Mapaluse dan Moposad. Dengan demikian, bahasa yang ada di Sulawesi Utara dibagi ke dalam Bahasa Minahasa (Toulour, Tombulu, Tonsea, Tontemboan, Tonsawang, Ponosakan dan Bantik), Bahasa Sangihe Talaud (Sangie Besar, Siau, Talaud), Bahasa Bolaang Mongondow (Mongondow, Bolaang, Bintauna, Kaidipang). Namun demikian Bahasa Indonesia adalah Bahasa Nasional yang digunakan dan dimengerti dengan baik oleh sebagian besar penduduk Sulawesi Utara. Agama yang dianut oleh penduduk di Propinsi Sulawesi Utara adalah Protestan, Katolik, Islam, Hindu dan Budha. 

Sumber: http://www.sulut.go.id/new/?

Lambang Sulawesi Utara




 

 

 

 

 

 

Sumber Lambang:

http://santospalanti.wordpress.com/2008/08/08/peta-sulawesi/


1.Sejarah Perekonomian Sulawesi Utara

Provinsi Sulawesi Utara dalam prospektif regional maupun internasional berada pada posisi yang sangat strategis karena terletak di bibir Pasifik (Pasifik Rim) yang secara langsung berhadapan dengan Negara-negara Asia Timur dan Negara-negara Pasifik, sehingga menjadi lintasan antara dua benua yaitu Benua Asia dan Australia dan dua Samudera yaitu Samudera India dan Pasifik. Posisi strategis ini menjadikan Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Indonesia ke Pasifik dan memiliki potensi untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dalam AFTA. Komoditi tanaman perkebunan yang potensial di provinsi ini adalah kelapa, cengkeh, pala, kopi, kakao dan vanilli. Sektor Perikanan juga termasuk salah satu sektor unggulan provinsi ini. Komoditi yang dihasilkan berupa perikanan laut dan perikanan darat termasuk perikanan umum, tambak, kerambah dan lain-lain.
Provinsi ini juga memiliki komoditi sekunder yang diunggulkan yaitu dari sektor industri pengolahan yang terdiri atas industri kelapa terpadu, industri minyak goreng kelapa, minyak atsiri, pengolahan kopi, industri makanan dari kacang-kacangan, pengalengan ikan, tepung ikan dan industri ikan beku. Kini juga tengah dikembangkan teknik-teknik baru dalam budidaya perikanan laut, meliputi ikan untuk umpan, ikan kerapu, baronang, rumput laut dan kerang mutiara. Untuk budidaya perikanan darat fokus diarahkan untuk ikan mas dan nila. Dari sektor industri telah banyak perusahaan yang sudah beroperasi dan menanamkan modalnya di provinsi ini. Perusahaan-perusahaan ini bergerak dalam bidang industri pengolahan makanan, minuman, kayu, hasil tambang, batubara, minyak bumi, gas bumi, hasil perkebunan, karet, bahan dasar logam, barang galian furnitur dan industri jasa.
Potensi sumber daya perikanan di Sulawesi Utara sangat potensial. Tetapi, hingga sekarang potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, terutama di wilayah perairan laut utara Sulawesi Utara, perairan Teluk Tomini, serta perairan darat di Bolaang Mongodow dan Minahasa.
Propinsi Sulawesi Utara juga memiliki kawasan hutan yang potensial. Pemanfaatan hasil hutan baru mencapai sekitar 47,5 % dari seluruh areal hutan produksi yang ada. Jenis hutan yang ada di Sulawesi Utara adalah hutan lindung, hutan PPA, hutan bakau, dan hutan produksi yang terdiri dari hutan produksi tetap, terbatas, dan konversi.
Di bidang pertambangan, sumber daya mineral, seperti tembaga, bijih besi, nikel, emas, serta bahan galian batu kapur, kaolin, sangat potensial untuk dikembangkan secara optimal. Selain itu, di daerah Lahendong, telah ditemukan panas bumi yang potensial untuk dikembangkan menjadi tenaga listrik dengan kekuatan ribuan megawatt.
Pariwisata merupakan salah satu sektor potensial yang dimiliki Sulawesi Utara sebagai salah satu sumber daya ekonominya. Potensi wisata di Sulawesi Utara cukup beragam, di antaranya wisata alam, wisata bahari, dan wisata budaya. Keberadaan taman nasional, seperti Taman Nasional Laut Bunaken dan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, juga berpotensi sebagai salah satu aset wisata alam di Sulawesi Utara.
Sebagai tujuan investasi, provinsi ini juga memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang diantaranya kawasan industri Bitung Industrial Estate yang terletak di Bitung-Sulawesi Utara, Bandara Samratulangi di Manado, Bandara Naha Natuna di Kepulauan Sangihe, Bandara Melonguane di Kepulauan Taulud dan Bandara Mopait di Bolaang Mongondow serta memiliki Pelabuhan UKI dan Kotabunan, Pelabuhan Belang, Pelabuhan Tahuna, Pelabuhan Ulu Siau, Pelabuhan Petta, Pelabuhan Manado, Pelabuhan Marore dan Pelabuhan Bitung.
Sumber: http://infosulawesiutara.blogspot.com/2010/02/profil-sulawesi-utara_21.html

2.Pendapatan Asli Daerah Sulawesi Utara

Keterbatasan kewenangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) bukanlah kendala untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, khususnya daerah. Marhany Viktor Poly Pua, senator dari Sulawesi Utara yang telah dua periode menghuni parlemen sudah membuktikannya. Marhany bersama wakil rakyat lainnya telah berhasil mendongkrak kemajuan pembangunan daerahnya. Yaitu, pendapatan asli daerah (PAD) Sulawesi Utara meningkat dari Rp 1 triliun menjadi Rp 12 triliun. Sulut juga telah menempati peringkat ke-2 terbaik di bawah DKI Jakarta, dalam sumber daya manusia. Bahkan Sulut yang sebelumnya hanya memiliki 9 kabupaten dan kota, berhasil memekarkan beberapa wilayahnya. Sehingga sekarang bertambah 7 menjadi16 kabupaten dan kota untuk satu provinsi. Marhany sebagai wakil daerah bersama wakil rakyat lainnya, mendorong program-program pembangunan kepada pemerintah daerah setempat. Saat ini, pihaknya juga tengah memperjuangkan Sulut menjadi wilayah perbatasan sekaligus pintu perdagangan internasional.
Sumber: http://bataviase.co.id/node/617006

3. Hambatan Pembangunan Sulawesi Utara

Sulawesi Utara merupakan daerah yang memiliki lahan dan perairan yang cukup luas. Namun kurangnya sumber daya manusia menghambat Sulawesi Utara dalam melakukan pembangunan. Terkadang sumber daya alam yang ada di daerah tersebut belum dapat dikelola dengan baik dan maksimal sehingga menghambat rencana-rencana dalam pembangunan.

4. Produk Unggulan Sulawesi Utara
 
Taman Laut Bunaken
Sumber Gambar: http://balilanorganizer.wordpress.com/2009/11/26/tempat-yang-indah-untuk-bulan-madu-yang-indah/
Sulawesi Utara telah ditetapkan sebagai satu dari lima daerah tujuan wisata dan satu dari 10 daerah yang dapat menyelenggarakan MICE memiliki objek-objek wisata yang cukup menarik diantaranya Wisata Bahari antara lain Taman Laut Bunaken, Pulau Siladen, Mantehage dan hamparan Taman Laut di Sangihe Talaud, dan Bolaang Mongondow. Wisata Alam antara lain; Taman Nasional Dumoga Bone di Bolaang Mongondow, Cagar Alam Tangkoko Batu Angus di Bitung, Danau Tondok, Gunung Ambang di Bolaang Mongondow dan Sumaru Endo di Danau Tondano. Wisata Peninggalan Sejarah Budaya berupa Kuburan Tua/ Waruga di Sawangan, dan Gua Peninggalan Jepang di Kawangkoan. Wisata Religi antara lain; Bukit Kasih dan Bukit Doa Pinaling. Wisata Pantai antara lain; Pantai Tasik Ria, Pantai Kalasei, Pantai Hais, Pantai Kora-Kora dan Pantai Tanjung Merah di Minahasa, Pantai Molas di Manado, Pantai Molosing dan Labuan Uki di Bolaang Mongondow. Wisata Pemandian Air Panas banyak tersebar di Minahasa bagian tengah seperti di Tondano, Remboken, Passo dan Langowan. Wisata Tirta, untuk jenis wisata ini dapat dinikmati pada hampir semua sungai dan danau yang ada di daerah ini, seperti Danau Tondano dan DAS Tondano serta Danau Moat di Minahasa.
Untuk menunjang kinerja sektor pariwisata ini, terutama aktivitas turis yang berkunjung ke daerah ini baik wisatawan domestik maupun mancanegara, maka telah tersedia sarana dan prasarana seperti; Hotel (taraf Melati s/d berbintang empat), Restoran, dan Industri Wisata serta Art Shop.

Sumber: http://www.sulut.go.id/new/isi.php?vd=menu&id=13&submenu=101

Produk-produk Unggulan Sulawesi Utara antara lain:
1. Pala

Komoditas pala merupakan produk unggulan bagi Sulut, ditandai semakin beragamnya negara pembeli, dengan volume maupun nilai ekspor cenderung bertumbuh. Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor produk turunan pala sebanyak 31,4 ton pada pekan kedua Maret 2011 dengan devisa diperoleh 441.350 dolar AS. ekspor 10 ton bunga pala ke Italia mendatangkan devisa sebanyak 260.000 dolar AS, atau bila dihitung per unit dengan mata uang rupiah kurs saat ini berarti harga jualnya sekitar Rp234 ribu per kg.
Sedangkan biji pala yang berhasil diekspor ke Italia, tercatat sebanyak 15 ton dengan devisa dihasilkan 162.000 dolar AS, sedangkan serbuk pala dengan 6.450 Kg mendatang devisa sebanyak 19.350 dolar AS. Sulut merupakan produsen pala terbesar di Indonesia, dan pemasok terbesar untuk memenuhi kebutuhan dunia, hanya saja meskipun sebagai produsen terbesar tetapi disayangkan belum menjadi penentu harga pala dunia.

Sumber: http://manadotoday.com/puluhan-ton-produk-pala-sulut-ke-italia/
  
2. Ikan Kaleng 

Sulawesi Utara mempunyai kapal penangkap ikan dengan kapasitas lebih dari 30 GT. Posisi yang strategis yaitu dikelilingi laut Banda, laut Sulawesi dan Samudra Pasific membuat Sulawesi Utara sebagai penghasil ikan kaleng. Ikan Kaleng juga merupakan sector andalan Sulawesi Utara. Tingkat permintaan pasar internasional yang tinggi akan produk-produk olahan ikan membuat Sulawesi Utara sering mengekspor Ikan Kaleng ke luar negeri. Tingkat ekspor Ikan Kaleng senilai 14 juta USD. Di Jepang minat konsumsi Ikan Kaleng pun terus meningkat dari tahun ke tahun.

3. Rumput Laut 

Sulawesi Utara terletak di laut terbuka yang sangat baik untuk pertumbuhan rumput laut secara alamiah. Rumput laut di Sulut belum terkontaminasi dengan limbah rumah tangga maupun limbah pabrik sehingga Permintaan produk-produk rumput laut terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan peningkatan industri makanan dan industri pupuk.

4. Kentang

Keadaan Iklim Sulawesi Utara yaitu Tropik, 300- 2000 M dpl, dengan Suhu rata-rata 15-200 c, dan Kelembaban udara 80 % - 90 % membuat Produk kentang menjadi produk unggulan Sulut. Keadaan tanah yang subur dan gembur mengandung bahan organik , (ph) 5,0 - 6,5 juga menjadi salah satu alasan kentang dapat menjadi salah satu produk yang diandalkan.

5. Minyak Kelapa

Provinsi Sulawesi Utara mengekspor minyak kelapa dalam bentuk kasar atau crude coconut oil (CCO) senilai 9,78 juta dolar AS ke Belanda dalam sepekan menjelang Natal 25 Desember 2010. Minyak kelapa kasar akan diolah lagi menjadi berbagai produk pangan maupun kebutuhan masyarakat lainnya. Minyak kelapa kasar selama ini menjadi produk unggulan Sulut, sebab selalu menjadi penyumbang devisa terbesar daerah ini, dengan volume tidak pernah kurang dari 50 persen dari total ekspor. Selain Belanda, minyak kelapa kasar mampu menembus beberapa negara termasuk kawasan Amerika, dengan harga yang terus menunjukkan peningkatan sejak tahun 2009 hingga akhir tahun 2010. Karena terus dominan dari tahun ke tahun, minyak kelapa kasar menjadi komoditas paling diandalkan untuk mendatangkan devisa bagi Sulut.

Sumber: 
http://www.bi.go.id/web/id/DIBI/Info_Publik/Ekonomi_Regional/Profil/Sulut/Ekonomi.htm
http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2010/12/19/37289/Sulut-Ekspor-Minyak-Kelapa-ke-Belanda

5. Sumbangan terhadap PAD

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) merupakan penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2010. Target PAD Sulut tahun 2010 sekitar Rp349 miliar, sementara realisasi pendapatan hingga September 2010 sudah mencapai Rp270 miliar atau sekitar Rp77 persen. Sementara untuk pos PKB dengan target sekitar Rp124 miliar itu, sudah terealisasi atau masuk ke kas daerah sebanyak Rp91 miliar atau sekitar 73 persen. Kemudian pos BBNKB dengan target Rp133 miliar itu, sudah terealisasi atau masuk kas daerah sebanyak Rp110 miliar atau sekitar 83 persen.

Sumber: http://manado.antaranews.com/berita/13608/pkb-bbnkb-penyumbang-pad-terbesar-sulut
 
6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembangunan Sulawesi Utara

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan Sulawesi Utara antara lain adalah :
1. Letak Geografis
2. Faktor Ekonomi
3. Faktor Pemerintahan
4. Sumber daya alam yang dimiliki
5. Ekspor dan Impor


7. Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara

Gubernur Sulawesi Utara: Drs. Sinyo Harry Sarundajang
Wakil Gubernur Sulawesi Utara: Freddy Harry Sualang

1. Dr. GSSJ Ratulangi, dari tahun 1945 - 1949
2. Arnold Achmad Baramuli, dari tahun 1960 - 1962
3. F. J. Tumbelaka, dari tahun 1962 - 1965 
4. Soenandar Prijosoedarmo, dari tahun 1965 - 1966 
5. Abdullah Amu, dari tahun 1966 - 1967 
6. Hein Victor Worang, dari tahun 1967 - 1978
7. Willy Gayus Tambunan, dari tahun 1978 - 1979  
8. Erman Harirustaman, dari tahun 1979 - 1980 
9. Gustaf Hendrik Mantik, dari tahun 1980 - 1985
10. Cornelis John Rantung, dari tahun 1985 - 1995
11. Evert Ernest Mangindaan, dari tahun 1995 - 2000
12. Adolf Sondakh, dari tahun 2000 - 18 Maret 2005
13. Lucky Harry Korah, dari 18 Maret 2005 - 13 Agustus 2005
14. Sinyo Harry Sarundajang, dari 13 Agustus 2005 - sekarang

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Utara
http://www.sulut.go.id/new/?

Nama:
1.Soraya Imaniar N. H. (26210661)
2.Taviani Kumaladewi (29210590)
Kelas: 1EB15